Jan 13, 2012

memahami lingkungan telematika

setelah membaca messege dari group yahoo yang berisi :

Terkikisnya Hak Warga Negara di Era Konvergensi Telematika

Pada akhir November 2011, sebuah berita mengabarkwan bahwa, 90 orang telah menjadi korban dalam antrean Blackberry 'Murah', tiga orang diantaranya Patah Tulang.  Sementara awal Desember 2011, publik digemparkan oleh aksi pembunuhan terhadap Christopher Melkey Tanujaya. Seperti diberitakan di media massa, sang pembunuh mengincar smart phone BlackBerry milik Christopher Melkey Tanujaya.

Sikap konsumtif masyarakat kita terhadap produk-produk telematika (Telekomunikasi dan Informatika) ini harusnya mendapat perhatian kita semua, terutama pemeritah. Namun, nampaknya pemerintah sepertinya mendukung munculnya sikap konsumtif masyarakat kita tersebut. Hal itu terlihat dari usulan kebijakan pemerintah dalam RUU Konvergensi Telematika, yang melihat warga negara hanya sebatas konsumen telematika. Sementara hak-haknya sebelum menjadi konsumen telematika tidak mendapatkan pengakuan.

Hak warga negara lainnya yang mulai terkikis di era digital pada tahun 2011 ini adalah hak kebebasan berekspresi. Pasal karet pencemaran nama baik di UU ITE menjadi penghalang kebebasan berekspresi warga negara. Hal itu dikarenakan dalam sejarahnya, pasal pencemaran nama baik sering dipakai oleh pihak yang berkuasa, baik secara ekonomi maupun politik, untuk membungkam sikap kritis dari masyarakat.

Hak warga berikutnya yang juga mulai terkikis adalah hak publik untuk mendapatkan informasi yang beragam. Kemajuan teknologi telematika yang menagarah ke konvergen, dimanfaatkan oleh pemilik modal untuk memperkuat basis konglomerasi medianya. Kepemilikan media televisi, cetak, radio dan portal berita online di satu tangan telah menimbulkan dominasi wacana. 

setelah membaca messege tersebut, saya berfikiran seberapa besar animo masyarakat indonesia terhadap sebuat telematika yang kali ini berbentuk gadget HANDPHONE atau SMARTPHONE. menurut saya kejadian kejadian seperti itu tak perlu terjadi jika diberikan sosialisasi terhadap bahaya penggunaan (seperti radiasi) dan beratnya biaya penggunaan (seperti BBM, paket internet, dll).
bila masyarakat kita diberi sosialisasi lebih saya yakin hal itu tidak akan terjadi, terlebih anak anak sekarang berfikiran : kalau punya BB sudah gaul, atau kalo pake BB pasti dibilang orang kaya, dll. pemikiran seperti itu harus dihapuskan, tentunya dengan bimbingan dari orang tua, namun bagaimana bisa membimbing jika orang tua dari anak tersebut juga menggilai gadget itu.
disinilah peran media berguna yaitu dengan mengurangi iklan2 yang berkaitan dengan gadget tersebut, dan memberitahukan kekurangan dan kelebihannya dari penggunaan gadget tersebut.
karna setau saya Gadget itu (BB) digunakan untuk bisnis, karena fasilitas2 yang memungkinkan jalannya bisnis dengan cepat.


semoga tulisan ini berguna bagi yang membaca maafkan jika tulisan ini membuat sebagian orang tersinggung. Share

No comments:

Post a Comment